Kesulitan Bahan Baku
Saat ini bahan baku buah merah boleh di bilang sudah habis ! Banyak orang saat
ini telah mendapat "buah merah campuran"
Mengapa dapat di tengarai banyak barang campuran?
Seperti diketahui bersama dalam seminar bertajuk Khasiat Buah
Merah yang di adakan oleh Trubus tanggal 22 April 2005, di sebutkan oleh Bp.
Made bahwa pasokan bahan baku buah merah telah menipis bahkan boleh di bilang habis.
Maka solusi para produsen agar terus dapat bejualan adalah dengan mencampur buah
merah dari dataran tinggi dengan buah merah dari dataran rendah denagn
perbandingan 2:1
Campuran ini ditengarahi menyebabkan tidak manjurnya buah
merah yang di konsumsi sebab pada ahkirnya konsumen hanya mengkonsumsi 1/3 dosis,
sebab dari 1 sendok makan yang di konsumsi ,hanya 1/3 yang merupakan antioksidan,
asli dari buah merah dataran tinggi , selebihnya hanya minyak biasa. Dan boleh
di bilang dengan dosis yang sangat kecil hasil kerja buah merah sangat tidak
maksimal.
Keterangan yang disampaikan oleh Bp. Made tersebut oleh
buah-merah.info langsung di tindak lanjuti dengan mengecek produsen-produsen
lain.
PT Prima Baliem Subur sebagai produsen terbesar yang saat ini
mensuply buah merah untuk Gramedia maupun Trubus mengatakan " saat ini kami
sangat kesulitan dalam memproduksi Buah Merah sebab bahan bakunya sendiri boleh
di katakan habis. Namun karena kita sebagai produsen yang telah terikat kontrak
dengan berbagai perusahaan di antaranya Perusahaan MLM di Singapore ataupun
Trubus, Gramedia tidak mungkin baru 3 bulan berjalan, kita menghentikan produksi
! Maka mau tidak mau kita harus mengusahakan bahan baku dari daerah lain
Namun seperti pada komitmen utama
untuk tidak mencampur dengan buah merah yang berasal dari ketinggian di bawah
2000 DPL. Maka saat ini seperti berita santer yang terdengar bahwa kami mulai mengusahakan buah merah dari dataran
tinggi dari daerah lain seperti halnya negara tetangga Papua Nugini.
Dengan
berbagai kondisi demikian tentunya langsung berdampak pada ongkos produksi kita
dan kenaikan harga sudah tidak dapat di elakan lagi. Sebelumnya kami mematok
harga 280.000 saat ini harga harus di sesuaikan dengan kisaran diatas 330.000,
namun semua hal ini kami usahakan agar kualitas dari buah merah produksi PT
Prima tidak menurun.
Dan saat kami kunjungi beberapa home industry di daerah
wamena, mereka juga mengalami kelangkaan bahan baku. Pada waktu-waktu sebelumnya
mereka dapat memproduksi 3-4 liter dalam sehari , namun disaat seperti ini untuk
menapatkan 3-4 liter di butuhkan waktu 1 minggu sebab mereka harus berjuang
untuk masuk ke daerah lebih pedalaman. Dan kelangkaan ini mengakibatkan naiknya
bahan baku yaitu di kondisi biasa satu buah merah hanya berharga Rp. 50.000
namun saat ini telah meningkat menjadi Rp. 150.000.
Dari pemerintahan
setempat saat ini sudah di ambil beberapa langkah konkrit diantaranya memberikan
penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kualitas sebab bila ternyata produksi
terus di lakukan dengan tanpa memperhatikan kualitas , maka buah tersebut tidak
akan manjur lagi dan bukan nya tidak mungkin apabila nasib buah merah tidak jauh
berbeda dengan noni atau buah mengkudu.
Beberapa produsen merespon positif
ajakan pemerintah ini , seperti halnya Bp. Made yang mengatakan , untuk saat ini
mereka istirahat produksi hingga buoan panen lagi yaitu Juni Juli, dan saat ini
(tgl 22 ) telah 4 minggu kami belum memasok supplier bersangkutan, bila mereka
ternyata tetap masih menjual, patut di ketahui dari mana mereka mendapat buah
merah tersebut.
Sehingga dalam 2-3 bulan ini produsen hanya di perhadapkan dengan
mencari daerah baru yang mungkin memrlukan investasi sangat besar sebab secara
prinsip di Wamena dan sekitarnya bahan baku tersebut telah habis, ataupun
menjual buah merah tidak asli , dan pembelilah yang harus jeli untuk menentukan
mana saja produk yang patut di beli mengingat buah ini tidak juga murah dari
segi harga. (LL) |